"Oke oke kalau begini terus pekerjaan kita tidak akan selesai. Bagaimana kalau kita melakukan gencatan senjata, Amy? Please demi Kiana!"
Amy pun tidak banyak bicara dan hanya menjawab
"Mau bagaimana lagi"
Dan setelah itu tanpa sadar mereka berdua bermain lem dan glitter dengan senangnya. Bahkan seperti tidak ada kejadian apapun antara Amy dan Noah. Dan untuk pertama kalinya Amy tertawa terbahak-bahak sampai-sampai rasanya ia mau menangis. Bahkan Amy merasa tidak pernah sebahagia ini saat bersama Kiana.
Beberapa hari kemudian Kakek Amy kritis. Dan karena itu Amy terpaksa harus meninggalkan sekolah dan pindah kerumah kakeknya dalam waktu yang cukup lama. Amy sangat sedih karena ia harus berpisah dengan Kiana. Sebelum pindah, Amy memberikan nomer barunya kepada Kiana. Ia juga memberikan nomernya kepada Noah.
Beberapa bulan setelah meninggalkan sekolah, Amy tidak pernah mendapat kabar dari Kiana. Bahkan Kiana tidak pernah menelponnya. Sebaliknya Noah, ia selalu menelpon Amy setiap minggu, memberi kabar tentang teman dan guru-guru disekolah lamanya. Karena tidak pernah menerima telpon dari Kiana, akhirnya Amy menelponnya duluan.
"Hai Kiana! Bagaimana kabarmu? Kenapa kau tidak pernah menelponku? Padahal aku sangat merindukanmu!"
Lalu Kiana menjawab
"Hai Amy! Aku baik-baik saja? Bagaimana denganmu? Maaf aku tidak pernah menelpon karena aku sangat sibuk dengan tugas sekolah"
"Oh begitu maaf aku memnganggumu. Aku tidak tahu tugasmu sangat banyak Kiana" Jawab Amy dengan nada menyesal
"Tidak apa-apa kok. Oh iya minggu depan akan ada reuni. Aku harap kamu akan datang"
"Tentu saja aku akan datang!"
"Baguslah kalau begitu, sampai jumpa Amy"
"Sampai jumpa Kiana"
Minggu depan Amy berangkat ke sekolah lamanya dengan diantar oleh ibunya. Noah pun sudah menunggu Amy didepan gerbang sekolah. Melihat Noah, Amy segera berlari ke Noah. Amy dan Noah sering sekali bertelponan, sampai-sampai Amy merasa baru saja bertemu Noah kemarin. Acara pun sudah dimulai, tetapi Amy belum melihat sosok sahabat yang sangat ia rindukan sampai akhir acara. Amy pun bertanya kepada teman lainnya "Dimana Kiana?" temannya menjawab bahwa Kiana sudah pergi dengan teman-teman barunya.
Hati Amy benar-benar terpukul. Ia tidak menyangka bahwa Kiana sudah melupakannya. Amy sangat shock sampai-sampai ia terjatuh, merunduk, dan menangis. Beberapa lama kemudian Amy membuka matanya dan menatap keatas. Ternyata Noah sudah berdiri disampingnya.
Saat itu Amy tersadar bahwa teman baiknya selama ini dengan mudah dapat melupakannya. Sedangkan orang yang paling dibenci didunia menjadi sahabat terbaiknya dan dapat menemaninya disaat suka maupun duka.
Sampai saat ini pun bagi Amy, Noah adalah sahabat nomer 1 di dunia.
-----------------------------------------------------------------------------------------
Orang yang paling dekat denganmu saat ini bukan berarti akan menjadi sahabat sejatimu
Tetapi orang yang kau benci saat ini belum tentu akan menjadi musuhmu di masa depan nanti
Life gonna change
No comments:
Post a Comment